Sejarah Singkat 0G, 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G
Haloo readers! Apa karebaa??? apakah ada yang kangen dengan saya?? Jujur hayoo hahaha.. Sudah lama tidak berceloteh di blog. Rasa rindu pasti ada, masih terbayang betapa kejamnya saya menelantarkan blog semata wayang ini selama hampir setahun :’) Ngga juga deng haha, bukan maksud ingin menelantarkan sih.. Cuma dikarenakan selama setahun ini sibuk dengan latihan-latihan persiapan try out, uprak, ujian sekolah, usbn, UN dan lain-lain jadi agak me-‘nomor duakan’ aktivitas blogging.
Oh iyaa, berhubung masih dalam suasana Idul Fitri, saya Fatimah Sumayyah mengucapkan Selamat Idul Fitri 1438H. Taqabalallahu minnaa wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Saya yakin tulisan-tulisan di blog ini tidak luput dari kesalahan-kesalahan, maka dari itu saya mohon maaf sebesar-besarnya jika celotehan di blog ini ada yang membuat teman-teman tersinggung, tidak enak hati. Tapi jujur di dalam lubuk hati paling dalem tidak ada keniatan sama sekali untuk menyinggung atau memprovokator atau menyakiti hati teman-teman. Sesuai tujuan awal pembuatan blog ini, hanya ingin share apa saja yang sekiranya penting dan bermanfaat. Apabila ada artikel-artikel yang saya tulis tidak berkenan di hati, bisa kritik dan saran lewat e-mail. Saya butuh saran membangun dari teman-teman. Kita sama sama saling belajar :)
Insyaallah amalan ibadah puasa Ramadan kita diterima oleh Allah SWT dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, Aamiin Allahumma Aamiin.
4G LTE? Apa sih itu?
Kita sering banget mendengar kata 4G LTE dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui apa itu arti, fungsi, dan keunggulan dari 4G LTE itu sendiri. Dalam artikel ini, saya akan mengenalkan segala sesuatu yang teman-teman ingin ketahui mengenai 4G LTE dan jaringan-jaringan sebelumnya.
Pada zaman sekarang kemajuan teknologi sangatlah pesat, kemajuan ini tidak hanya dalam satu bidang teknologi saja seperti handphone yang makin canggih, tetapi kemajuan pada jaringan juga sangatlah pesat. Hal ini terbukti dengan munculnya jaringan baru yang menawarkan internet yang sangat cepat dan kualitas sinyal yang bagus sehingga tidak aneh lagi jika banyak orang lebih khususnya anak remaja dan bahkan anak-anak yang menyukai jaringan terbaru ini. Jaringan baru ini diberi nama jaringan 4G LTE , jaringan ini sangat berbeda dengan jaringan-jaringan 1G, 2G, dan 3G. Jaringan ini memiliki jaringan lebar ultra untuk perlengkapan elektronik misalnya pada smartphone atau laptop menggunakan USB.
3GPP Long Term Evolution atau yang kita kenal dengan kata LTE ini adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel dengan tingkat paling tinggi saat ini ( di Indonesia ) yang berbasis pada dua jaringan yaitu jaringan GSM/EDGE dan jaringan UMTS/HSPA. Jaringan LTE ini sangat berbeda dengan dua jaringan sebelumnya yaitu jaringan 2G dan jaringan 3G sehingga diperlukan pemisahan spektrum kabel untuk mengoperasikannya. Teknologi ini mempunyai keunggulan dalam bidang kecepatan internetnya, sebagai contoh kita dapat melakukan unduh ( download ) atau unggah ( upload ) dengan sangat cepat yaitu dengan kecepatan unduh mencapai 300megabit/detik dan kecepatan unggah sekitar 75megabit/detik, kecepatan yang sangat menguntungkan bagi kita terutama para pecinta internet sehingga tak heran jika banyak kalangan tak terkecuali anak-anak tertarik pada jaringan LTE ini.
Mengapa pengembangan jaringan internet dilakukan? Mungkin pertanyaan ini terlintas dalam pikiran anda setelah membaca beberapa paragraf di atas. Jawabannya adalah permintaan dari para pengguna internet itu sendiri yang menginginkan koneksi atau jaringan internet yang memiliki kecepatan mengunduh dan mengunggah yang berbeda dengan koneksi jaringan sebelumnya.
Jika kita putar balik ke belakang, sebelum lahirnya 4G terdapat jaringan-jaringan terdahulu. Tidak afdhol rasanya apabila kita hanya membahas jaringan 4G LTE saja tanpa membandingkan dengan jaringan-jaringan yang “lebih senior” sebelumnya.
1) 0G. Bisa dibilang generasi pendahulu, karena lahir sebelum adanya 1G, 2G, 3G, serta 4G. 0G adalah istilah untuk pra-seluler pada tahun 1970. Teknologi ini menggunakan gelombang radio dan biasanya dipasang pada mobil dan truk. Pengguna utama generasi ini adalah para penebang, arsitek, para pekerja konstruksi dengan alat komunikasi sederhana seperti walkie talkie.
2) 1G. Generasi pertama dari jaringan komunikasi. Jaringan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1980. Pada dasarnya 1G ini merupakan sinyal radio yang ditransmisikan dalam bentuk analog. 1G ini hanya dapat mengirim pesan teks dan membuat panggilan saja. Kelemahan jaringan ini adalah ketersediaan yang terbatas.
3) 2G/ GSM ( Global System for Mobile Communications ). Karena perkembangan zaman, teknologi semakin maju dan lahirlah generasi baru. 2G merupakan generasi kedua dari teknologi seluler. Generasi ini lahir pada awal tahun 90-an.Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Tahukah anda? 2G adalah generasi pertama yang menawarkan layanan data dan pesan teks SMS. Berbicara tentang keuntungan, keuntungan dari jaringan 2G ialah memungkinkan konektivitas di seluruh dunia, dalam bentuk Semi Global Roaming. 2G/GSM ini mempunyai kemampuan transfer data 9,6 -14,4kbit/detik. Sangat rendah. Perbedaan mendasar jaringan 1G dan 2G ialah sinyal radio yang digunakan oleh jaringan 1G adalah analog, sedangkan 2G sudah berupa digital.
( - ) 2,5G/GPRS. GPRS ( General Packet Radio Service ) lahir pada tahun 1997, dapat digunakan untuk transfer data ( dalam bentuk paket data ) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar ( MMS ), WAP ( Wireless Aplication Protocol ) , World Wide Web ( WWW ). GPRS mempunyai kecepatan data sebesar kurang lebih 115kbit/detik dan secara teori 160 kbit/detik. Setiap teknologi, ada kelebihan dan kelemahan masing-masing, kelemahan GPRS ialah data GPRS tak bisa dikirim saat panggilan suara berlangsung.
( - ) 2,75G/EDGE. Secara teori EDGE ( Enhanced Data Rates for GSM Evolutions ) mempunyai kecepatan data 473,6 kbit/detik namun dalam praktiknya kurang lebih 384 kbit/detik. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS.
4) 3G. Antara tahun 2001-2003 lahirlah generasi ketiga. Jaringan ini tidak memakai frekuensi radio yang sama semacam 2G, maka dari itu pihak operator seluler harus membangun jaringan dan lisensi frekuensi yang sama sekali baru. Hal ini ditunjukkan oleh simbol 3G di sebelah bar sinyal. Jaringan ini memungkinkan kita untuk membuat panggilan video serta streaming video, dengan kecepatan unduh kurang lebih 3,1 megabit/detik.
( - ) 3,5G/HSDPA ( High-Speed Down-link Packet Access ). Teknologi ini mempunyai kecepatan unduh bisa hingga 14 megabit/detik ( sekitar 100 kali lipat dari GPRS ). Hal ini ditunjukkan oleh simbol H sebelah bar sinyal.
5) 4G/HSPA+ ( Evolved High Speed Packet Access ). HSPA+ ialah evolusi HSPA ( HSDPA dan HSUPA ). Teknologi ini memungkinkan melakukan unduh dengan kecepatan 168 megabit/detik. Sekitar 1000 kali lipat lebih cepat daripada GPRS. Luar biasa.
6) 4G LTE. Setelah melewati generasi-generasi di atas, lahirlah jaringan super cepat ini. LTE sendiri merupakan kependekan dari Long Term Evolution, mengacu pada bagian dari teknologi seluler 4G yang belum sempurna. Karena pada dasarnya 4G merupakan salah satu teknlogi seluler yang mengharuskan batasan kecepatan minimal sebesar 100 Mbps ( 100 megabit/detik ). Nah, pada saat ini, tidak semua provider dapat mencapai kecepatan seperti itu, maka penggunaan LTE pun akhirnya digabungkan dengan 4G, dimana LTE merupakan bagian dari 4G. Namun belum benar – benar mencapai kecepatan yang harusnya dimiliki oleh 4G murni, tetapi jika dibandingkan dengan 3G sudah jauh lebih cepat 4G LTE. Di Indonesia sendiri penyebaran 4G lebih cepat daripada 3G. Selain menawarkan kecepatan unduh dan unggah yang sangat cepat , kelebihan LTE lainnya adalah jaringan ini menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang dapat mentransmisikan data melalui banyak spektrum radio yang masing-masing memiliki frekuensi sebesar 180KHz. Orthogonal Frequency Division Multiplexing atau OFDM ini melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang kemudian ditransmisikan secara serentak, sehingga dengan menggunakan teknologi OFDM kita dapat memperkecil terjadinya efek multi path. LTE mengadopsi pendekatan all-IP menggunakan arsitektur all-IP ini menyederhanakan rancangan dan implentasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan jaringan inti sehingga memungkinankan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line network. 4G LTE ini mendukung gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R dan mendukung MBSFN ( Multicast Broadcast Single Frequency Network ). Keren sekali bukan?
Disamping kelebihan-kelebihan yang ditawarkan, teknologi 4G LTE juga memiliki kekurangan yaitu biaya untuk infrastruktur jaringan baru relatif mahal, jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal, LTE menggunakan MIMO ( Multiple Input Multiple Output ), tentunya memerlukan antena tambahan pada pancaran pangkalan jaringan untuk transmisi data, serta sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu membeli mobile device baru agar dapat menikmati jaringan yang mendukung teknologi LTE.
Bagaimana dengan jaringan telepon LTE? Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya bahwa jaringan LTE menggunakan all-IP, tidak seperti telepon pada GSM dan UMTS yang masih menggunakan circuit switching. Dengan menggunakan teknologi baru yaitu all-IP, LTE harus merencanakan ulang jaringan telepon mereka karena penggunaan teknologi all-IP ini sangatlah berbeda dengan penggunaan teknologi sebelumnya yaitu circuit switching , sehingga munculah tiga pendekatan yang dapat dilakukan LTE yaitu:
1) CSFB ( Circuit Switched Fallback ), pada pendekatan CSFB ini LTE hanya menyediakan layanan data dan ketika telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan circuit switching. Penggunaan pendekatan ini memiliki kekurangan yaitu dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengatur telepon.
2) SVLTE ( Simultaneous Voice and LTE ), pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE dan circuit switching secara bersamaan. Pada pendekatan ini juga terdapat kekurangan yaitu harga ponsel yang menggunakan pendekatan ini cenderung mahal dan menggunakan tenanga yang tinggi.
3) VoLTE ( Voice over LTE ), pendekatan ini pada dasarnya memiliki basis IP multimedia subsistem, yang bertujuan menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.
Namun di negara kita Indonesia, rata-rata jaringan 4G LTE operator seluler baru bisa digunakan untuk layanan internet saja belum semuanya bisa dengan layanan SMS dan panggilan telepon biasa ( voice call ). So, saat handphone ada di setelan 4G only otomatis handphone hanya bisa digunakan untuk layanan internet tidak bisa untuk SMS dan panggilan telepon biasa.
Apakah Jaringan 5G Sudah Muncul di Dunia?
Teknologi generasi kelima ini direncanakan akan resmi diliris untuk sistem operasi seluler pada tahun 2020, sehingga sekarang masih terlalu dini untuk mengetahui seperti apa sih teknologi 5G tersebut. Saat ini, teknologi 5G ini masih sebuah konsep yang memiliki tujuan utama:
-) Kecepatan data yang lebih signifakan dari 4G.
-) Memiliki transfer data dari satu telepon ke telepon lain dengan kecepatan satu mili detik.
-) Dapat terkoneksi dengan alat seperti telepon, peralatan rumah tangga, dan mobil.
Teknologi 5G
diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800Gbps ( 800 Giga bit/detik ), atau
seratus kali lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya. Dengan kecapatan
seperti itu, teknologi 5G bisa memungkinkan untuk mengunduh 33 film High Definition hanya dalam beberapa detik. Keren sekali
bukan?
Di Korea Selatan, tahun 2017 ini teknologi 5G baru mulai diterapkan lohh.. Dan dapat digunakan secara komersial masyarakat luas pada tahun 2020. 5G ini sedang dikembangkan dan diprediksi kecepatan maksimalnya dapat mencapai 100 kali lebih cepat dibanding teknologi 4G, atau lebih tepatnya 10Gbps.
Bagaimana dengan di Indonesia? Itu semua tergantung penyebaran 4G ke seluruh Indonesia. Sebab masih banyak masyarakat yang tetap setia menggunakan ponsel 2G. Jika masyarakat berhasil diajak berpindah ke 4G. Spektrum yang digunakan untuk jaringan 2G dapat dimaksimalkan untuk 4G. Sehingga ketika 5G datang, dapat langsung diterapkan tanpa perlu penantaan. Kita doakan saja semoga 5G ini akan cepat terpasang di Indonesia tercinta!
Sangat berguna
BalasHapussiap min
BalasHapussolder uap
v
BalasHapus